Penulis: TIO RIYONO, S.E.
Sekilas:
Pandemi Covid-19 memaksa terjadinya peningkatan defisit yang signifikan.
Kebijakan defisit APBN kondisi normal terbukti tidak lagi efektif berdampak pada
perekonomian Indonesia. Namun, kebijakan defisit APBN pada kondisi krisis
merupakan hal yang wajar terjadi. Terlebih lagi pemerintah diberikan ruang untuk
melakukan pelebaran defisit melebihi 3 persen hingga tahun 2022. Meskipun
begitu, pemerintah tidak boleh terlena karena fakta menunjukkan bahwa setiap
kebijakan defisit APBN selalu menimbulkan pertambahan utang. Diperlukan
upaya mengurangi defisit sehingga pada pasca krisis APBN bisa terselamatkan
untuk pembangunan ekonomi, bukan untuk membayar utang. Beberapa alternatif
kebijakan dalam mengurangi defisit APBN, antara lain efisiensi pengeluaran
negara, pemanfaatan Saldo Anggaran Lebih (SAL), serta renegosiasi utang.
Penulis: HIKMATUL FITRI, SE.,M.Sc
Sekilas:
Infrastruktur diyakini memiliki peranan positif bagi pertumbuhan ekonomi
serta menjadi kunci penting dalam transformasi ekonomi nasional. Pemerintah
menempatkan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dari tujuh
agenda pembangunan nasional dalam RPJMN 2020-2024. Namun di tengah
pandemi dan upaya pemulihan ekonomi, pembangunan infrastruktur secara umum
harus mengalami penyesuaian dan refocusing anggaran. Meskipun demikian,
infrastruktur pelayanan dasar masih ditetapkan sebagai prioritas nasional dalam
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2021 karena memiliki daya dukung bagi
pemulihan ekonomi nasional melalui Program Padat Karya Tunai (PKT).
Penulis: SAVITRI WULANDARI, S.E.
Sekilas:
Pemerintah berkomitmen untuk menyelesaikan isu rendahnya budaya literasi di
Indonesia. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah dengan menetapkan
target peningkatan indeks budaya literasi pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
Tahun 2021. Namun, masih terdapat hambatan dalam mencapai target tersebut dari
aspek sarana dan prasarana perpustakaan. Selain itu terdapat ketidakselarasan
antara target indikator peningkatan literasi dan capaiannya saat ini, serta minimnya
dukungan anggaran. Untuk mengatasi hal tersebut, adapun rekomendasi
yang dapat dilakukan oleh pemerintah antara lain meningkatkan ketersediaan
sarana dan prasarana perpustakaan, meningkatkan pengawasan dan evaluasi
terhadap rencana, maupun realisasi kegiatan pemerintah, serta lebih proaktif
dalam melaksanakan kerjasama dan kolaborasi yang kuat dengan masyarakat.
Gedung Nusantara 1, Lantai 6, Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat 10270. Telp. 021-5715.269 / 5715.635 / 5715.656 - Fax. 021-5715.635