Penulis: Marihot Nasution, S.E., M.Si.
Sekilas:
Imbalance supply-demand barang dan jasa selama pemulihan ekonomi memicu lonjakan
inflasi global. Tekanan pada inflasi global juga disebabkan oleh perang antara Rusia-Ukraina
yang menyebabkan peningkatan harga komoditas, energi, dan pangan. Selama proses pemulihan
ekonomi ini, Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa sudah mencapai inflasi di atas 7
persen. Oleh karena itu, The Fed menaikkan suku bunga acuan untuk mengendalikan inflasi. Di
sisi lain, inflasi Indonesia sampai Maret 2022 masih terkendali. Namun, pemerintah sebaiknya
tetap mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk menghadapi dampak rambatan akibat dari
peningkatan inflasi global. Misalnya, pemerintah dapat mengkombinasikan kebijakan moneter dan
fiskal yang paling sesuai dengan kondisi Indonesia saat ini, serta menjaga daya beli masyarakat
sehingga pemulihan ekonomi tidak terhambat.
Penulis: ERVITA LULUK ZAHARA, S.E., M.E.
Sekilas:
Indonesia merupakan salah satu penyumbang bahan baku mobil listrik di dunia, dimana
cadangan nikel terbesar dunia dimiliki oleh Indonesia, yaitu sebanyak 21 juta ton cadangan nikel.
Salah satu komitmen pemerintah dalam mewujudkan ekonomi hijau melalui kebijakan transisi
energi, akan diwujudkan melalui komitmen untuk membangun industri kendaraan listrik (electric
vehicle/EV) dan baterai dalam skala besar. Namun, terdapat beberapa hambatan dan tantangan
dalam pengembangan baterai EV di Indonesia, seperti dari sisi teknologi dan cost, infrastruktur, dan
market. Industri baterai Indonesia perlu dipercepat dalam menghasilkan harga baterai listrik yang
lebih ekonomis. Untuk itu, diperlukan berbagai dukungan regulasi dan insentif pendukung untuk
menciptakan demand BEV yang dapat mendorong industri EV semakin tumbuh.
Penulis: Dwi Resti Pratiwi, S.T., MPM.
Sekilas:
Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) merupakan salah satu strategi pemerintah
yang diarahkan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi. Sektor IKM menjadi salah satu fokus
pemerintah karena kontribusinya yang besar terhadap perekonomian nasional. Sejak tahun 2016,
dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terhadap pengembangan IKM pun
diberikan melalui transfer ke daerah, yaitu Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik bidang IKM, yang
diarahkan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk IKM. Dalam pelaksanaannya,
pengembangan IKM melalui DAK Fisik pun masih dihadapkan pada beberapa permasalahan yang
perlu menjadi perhatian pemerintah. Beberapa permasalahan tersebut antara lain terkait dengan
rendahnya realisasi penyaluran DAK Fisik bidang IKM, kelembagaan pada masing-masing sentra
yang belum optimal, dan stagnannya kinerja IKM.
Gedung Sekretariat Jenderal DPR RI, Lantai 6, Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat 10270. Telp. 021-5715.269 / 5715.635 / 5715.656 - Fax. 021-5715.635